Keterpurukan
Di bibirnya terucap maaf
Di hatinya tersimpan dendam
Tetap baginya kita selalu salah
Tiada henti perang ini berjalan
Beribu tetesan air mata sakit hati yang tertorehkan
Perang batin ini sungguh menyiksa
Hingga tak mampu lagi diungkapkan dengan kata
Jabatan tangan dan permohonan maaf ini
Tak berarti lagi baginya
Tetap tertindas walau mencoba melawan
Tetap tertangkap walau sudah berlari kencang
Bingung tak bisa menghindar
Kini kami hanya duduk terdiam
By : Khansa Amira Rosyida”
Pemenang Lomba Karya Tulis Class Meeting 2011
Komentar
Posting Komentar